Sabtu, 30 November 2013

perubahan payudara


BAB II
TINJAUAN TEORI
A.    Pengertian Payudara
Kelenjar mammae atau payudara (buah dada) adalah perlengkapan pada organ reproduksi wanita dan mengeluarkan air susu. (pada laki-laki kelenjar ini rudimenter).
Setiap payudara terletak pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi antara costa kedua dan keenam.Payudara terletak pada fascia superficialis dinding rongga dada di atas musculus perctoralis major dan dibuat stabil oleh ligamentum suspensorium.
Masing –masing payudara berbentuk tonjolan setengah bola dan mempunyai ekor ( cauda ) dari jaringan yang meluas ke ketiak atau axilla ( disebut cauda axillaris Spence ).
Ukuran payudara berbeda untuk setiap individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur. Tidak jarang salah satu payudara ukurannya agak lebih besar daripada payudara lain.

B.     Anatomi Payudara
Kelenjar mammae (payudara) dimiliki oleh kedua jenis kelamin.Kelenjar ini menjadi fungsional saat pubertas untuk merespons estrogen pada perempuan dan pada laki-laki biasanya tidak berkembang. Saat kehamilan, kelenjar mammae mencapai perkembangan puncaknya dan berfungsi untuk produksi susu (laktasi) setelah melahirkan bayi.
1.      Struktur
           Setiap payudara merupakan elevasi dari jaringan glandular dan adipose yang tertutup kulit pada dinding anterior dada.Payudara terletak diatas otot pektoralis mayor dan melekat pada otot tersebut melalui selapis jaringan ikat.Variasi ukuran payudara bergantung pada variasi jumlah jaringan lemak dan jaringan ikat dan bukan pada jumlah glandular aktual.
a.       Jaringan glandular terdiri dari 15 sampai 20 lobus mayor, setiap lobus dialiri duktus laktiferusnya sendiri yang membesar menjadi sinus lakteferus (ampula).
b.      Lobus-lobus dikelilingi jaringan adipose dan dipisahkan oleh ligamen suspensorium cooper (berkas jaringan ikat fibrosa).
c.       Lobus mayor bersubdivisi menjadi 20 sampai 40 lobulus, setiap lobulus kemudian bercabang menjadi duktus-duktus kecil yang berakhir di alveoli sekretori.
d.      Puting memiliki kulit berpigmen dan berkerut membentang keluar sekitar 1 cm sampai 2 cm untuk membentuk aerola.
2.      Suplai darah dan aliran cairan limfatik payudara
a.       Suplai arteri ke payudara berasal dari arteri mammaria internal, yang merupakan cabang arteri subklavia. Konstribusi tambahan berasal dari cabang arteri aksilari toraks. Darah dialirkan dari payudara melalui vena dalam dan vena supervisial yang menuju vena kava superior.
b.      Aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae, kulit, puting, dan aerola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Dengan demikian, limfe dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar (Sloane, 2004).
Gambar 2.1. Anatomi Payudara (Farrer, 2001).


C.    Fisiologi Payudara
Payudara wanita mengalami tiga jenis perubahan yang dipengaruhi oleh hormon.Perubahan pertama dimulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas sampai menopause.Sejak pubertas, estrogen dan progesteron menyebabkan berkembangnya duktus dan timbulnya sinus.Perubahan kedua, sesuai dengan daur haid. Beberapa hari sebelum haid, payudara akan mengalami pembesaran maksimal, tegang, dan nyeri. Oleh karena itu pemeriksaan payudara tidak mungkin dilakukan pada saat ini.Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Saat hamil payudara akan membesar akibat proliferasi dari epitel duktus lobul dan duktus alveolus, sehingga tumbuh duktus baru. Adanya sekresi hormon prolaktin memicu terjadinya laktasi, dimana alveolus menghasilkan ASI dan disalurkan ke sinus kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu (Sjamsuhidajat, R., dan De Jong, W., 2005).

D.      Struktur Makroskopis dan Mikroskopis dari Payudara
1.      Struktur Makroskopis

a.       Cauda axillaris adalah jaringan payudara yang meluas ke arah axilla.
b.      Areola adalah daerah lingkaran yang terdiri dari kulit longgar dan mengalami pigmentasi dan masing- masing payudara bergaris tengah kira – kira 2,5 cm. Areola berwarna merah muda pada wanita yang berkulit cerah, lebih gelap pada wanita yang berkulit cokelat, dan warna tersebut menjadi
lebih gelap pada waktu hamil. Di daerah areola ini terletak kira – kira 20 glandula sebacea.Pada kehamilan areola ini membesar dan disebut tuberculum Montgomery.
c.       Papilla Mammae terletak di pusat areola mammae setinggi iga ( costa ) ke 4. Papilla mammae merupakan suatu tonjolan dengan panjang kira- kira 6 mm, tersusun atas jaringan erektil berpigmen dan merupakan bangunan yang sangat peka.Permukaan papilla mammae berlubang – lubang berupa ostium papillare kecil – kecil yang merupakan muara ductus lactiferus.Ductus lactiferus ini dilapisi oleh epitel.
Macam-macam bentuk papilla mammae atau puting:
Bentuk- bentukputinginitidakselaluberpengaruhpada proses laktasi, karenapadadasarnyabayimenyusupadapayudaraibubukanpada puting. Padabeberapakasusdapatterjadidimana putting tidak lentur, terutamapadabentukputingterbenam, sehinggabutuh penanganankhusus.





2.      Struktur Mikroskopis
Payudara terutama tersusun atas jaringan kelenjar tetapi juga mengandung sejumlah jaringan lemak dan ditutupi oleh kulit. Jaringan kelenjar ini dibagi menjadi kira – kira 18 lobus yang dipisahkan secara sempurna satu sama lain oleh lembaran – lembaran jaringan fibrosa. Struktur dalamnya dikatakan menyerupai segmen buah anggur atau jeruk yang dibelah. Setiap lobus merupakan satu unit fungsional yang berisi dan terususn atas bangunan sebagai berikut :

a.       Alveoli yang mengandung sel –sel yang menyekresi air susu. Setiap alveolus dilapisi oleh sel – sel yang menyekresi air susu, disebut acini, yang mengekstrasi faktor – faktor dari darah yang penting untuk pembentukan air susu. Di sekeliling setiap alveolus terdapat sel – sel mioepitel yang kadang – kadang disebut sel ‘ keranjang ‘ (  basket cell  ) atau sel ‘ laba – laba ‘ ( spider cell ). Apabila sel –sel ini dirangsang oleh oksitosin akan berkontraksi sehingga mengalirkan air susu ke dalam ductus lactifer.
b.      Tubulus Lactifeadalahsaluran kecil yang berhubungan dengan alveoli.
c.       Ductus Lactifer adalah saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifer.
d.      Ampulla adalah bagian dari ductus lactifer yang melebar, yang merupakan tempat menyimpan air susu. Ampulla terletak di bawah areola.
e.       Lanjutan masing – masing ductus lactifer meluas dari ampulla sampai muara papilla mammae.
Ø  Vaskularisasi Suplai darah ( vaskularisasi ) ke payudara berasal dari arteria mammaria interna, arteria mammaria externa, dan arteria – arteria intercostalis superior. Drainase vena melalui pembuluh – pembuluh yang sesuai, dan akan masuk ke dalam vena mammaria interna dan vena axillaris.
Ø  Drainase Limfatik Drainase limfatik terutama ke dalam kelenjar axillaris, dan sebagian akan dialirkan ke dalam fissura portae hepar dan kelenjar mediastinum. Pembuluh limfatik dari masing – masing payudara berhubungan satu sama lain.
Ø  Persarafan Fungsi payudara terutama dikendalikan oleh aktivitas hormon, tetapi kulitnya dipersarafi oleh cabang – cabang nervus thoracalis.Juga terdapat sejumlah saraf simpatis, terutama di sekitar areola dan papilla mammae.
f.       Lamina fibrosa  adalah struktur protein yang berhubungan dengan membran dalam dari selaput inti, yang bervariasi ketebalannya dari 80 nm hingga 300 nm bergantung pada sel yang diamati.


E.       Proses dan Tahap Perkembangan Payudara
1.      Kehidupan intrauteri
Perkembangan payudara primer terjadi pada kedua jenis kelamin, dan dimulai pada kira – kira minggu ke 4 kehidupan intrauterii. Timbul rigi longitudinal dari ektoderm yang menebal pada dinding ventral fetus, yang meluas antara lengan dan tunas anggota badan atas di kedua sisi. Struktur ini disebut crista mammaria atau rigi susu. Secara normal hanya rigi pada daerah torakal saja yang berkembang, sedangkan sel – sel pada daerah lain mengalami degenerasi. Kira – kira 2 minggu kemudian terdapat intrusi ( pertumbuhan ke dalam, invaginasi ) sel – sel rigi di daerah torakal masuk ke dalam mesoderm di bawahnya. Sejumlah 20 tunas susu akan berkembang. Sampai pada akhir kehamilan tunas – tunas tersebut mengalami kanalisasi untuk membentuk sel – sel sekretorik susu primitif ( alveoli atau acini ), yaitu ductus lactifer dan sel – sel mioepitel.
Suatu daerah cekung yang disebut lekuk ( pit ) mammaria akan terbentuk saat ductus lactifer terbuka  dan sel – sel di sini akan membentuk papilla mammae. Papilla mammae kadang – kadang cekung ( depresi ) saat lahir, terutama pada bayi belum cukup umur, tetapi akan mengalami eversi apabila mesoderm di bawahnya berkembang. Kegagalan lekuk mammae untuk menonjol ke permukaan segera setelah lahir akan menyebabkan terbentuknya papilla mammae yang inversi. Areola mammae muncul sebagai poliferasi mesoderm yang terjadi sampai cukup umur.

Kadang – kadang beberapa sel crista mammae tidak mengalami degenerasi, dan akibatnya akan terbentuk payudara atau papilla mammae sepanjang garis crista mammae. Payudara tambahan ini mungkin tidak nyata sebelum terjadi kehamilan.Papilla mammae tambahan tanpa jaringan payudara di sekelilingnya dapat disalahartikan sebagai mola.
2.      Saat Lahir
Karena kerja hormon ibu yang beredar di dalam darah bayi, maka kadang-kadang jaringan payudara membesar selama beberapa hari pertama kehidupan.Keadaan demikian disebabkan oleh penarikan hormon maternal dari aliran darah bayi. Keadaan ini ( mastosis) dapat terjadi pada bayi laki – laki maupun perempuan dan disertai dengan sekresi air susu ( witcher milk ). Orang tua bayi yang mencemaskan hal ini perlu diyakinkan bahwa keadaan demikian hanya merupakan kejadian sementara, dan perlu diberikan penjelasan. Keadaan tadi tidak memerlukan pengobatan karena pembengkakannya ini akan mengecil dengan sendirinya, dan sekresi air susunya akan berhenti saat hormon ibu hilang, dan kadar hormon bayi itu sendiri telah mencapai kadar yang sesuai.
Setelah periode neonatal secara normal tidak terdapat aktivitas jaringan payudara, dan aktivitas ini baru timbul pada masa pubertas.
3.      Masa Pubertas
Dengan demikian kadar hormon pada wanita saat pubertas akan terjadi perkembangan payudara lebih lanjut, dan biasanya mendahului saat datangnya menstruasi, yaitu kira – kira 2 tahun sebelumnya. Peningkatan kadar estrogen maemacu pertumbuhan pembuluh lactifer dan papilla serta areola mammmae akan menjadi lebih nyata. Peningkatan kadar progesteron memacu proliferasi alveoli. Jumlah jaringan lemak dan fibrosa akan meningkat, dan jaringan lemak ini terutama yang menyebabkan bertambah besarnya payudara.
4.      Masa Subur
Pada separo terakhir siklus menstruasi, kebanyakan wanita, selama masa subur, akan mengeluh adanya perubahan payudara serupa dengan keluhan pada waktu hamil. Perubahan ini disebabkan oleh progesteron yang dihasilkan oleh corpus luteum, dan keluhan ini akan hilang dengan mulainya menstruai dan penurunan kadar progesteron.
5.      Kehamilan
Perubahan payudara merupakan awal kehamilan dan terjadi sebagai respons terhadap estrogen, kemudian terhadap progesteron dari corpus luteum, dan kemudian terhadap hormon – hormon dari placenta yang sedang berkembang.Rangsangan oleh estrogen kehamilan menyebabkan perkembangan papilla dan areola mammae lebih lanjut, dan pertumbuhan tubuli dan ductus lactifer.Pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui, alveoli kecil dan padat berisi jaringan granulasi. Pada kehamilan, progesteron mula – mula menyebabkan proliferasi alveoli dalam persiapannya untuk menghasilkan air susu, dan kemudian diikuti pembesaran alveoli dan penggandaan lebih lanjut.
a. Trimester        1
Dalam 3 bulan pertama,daerah sekitar putting dan putting susuakan terlihat bewarna lebih gelap, karena terjadi peningkatan persediaan darah ke seluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan tampakbayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara.
Pada trimester pertamapayudaraakanterasapenuh, perihdanlebihsensitifpadasaatusia 4 minggukehamilan. Estrogen dan progesterone adalah hormone utama yang paling berpengaruhterhadapperubahanpayudaratersebut.Peningkatan estrogen menumbuhkanjaringanlemak, saluranmamae, alveoli dan putting susu. Progesteronmemicudalampertumbuhanjaringanglanduladan alveoli lobular.
Setelahduabulanpayudaraakanmulaimembesardansirkulasipembuluhdarahmeluasdenganpembuluh vena menjadilebihterlihat di bawahkulit. Putingsusuakanmenjadilebihbesardanlebihmenonjol. Putingsusudan areola akanmenjadilebihgelapwarnanya.
Tanda – tandaumum :
1)      Peningkatan ukuran secara bilateral, seringkalidisertaikesemutantegangdannyeritekan.
2)      Ketikadiraba, nodular danlobuluskasarsemakinterabaakibathipertropialviolimamae
3)      Munculrabaskolostrum(cairankentaljernih ) dariputingsusu, seiringberjalannyawakturabas  kolostrummenjadikuningdankentalnyaberkurang.
4)      Polikelmontgomerykelenjarsebasea di areola.
5)      Pembesarandanpeningkatanelektrilitasputting.
6)      Perluasandanpeningkatanpigmentasi areola (areola primere).
7)      Vena subcutan yang melebarbiasaterjadidibawahkulitsebagaijejakvena kebiruan.
b.   Trimester    2
Pada trimester dua Estrogen danprogesteronmempengaruhipertumbuhandarisistemduktus, lobulidan alveoli dapatmeningkatkanproduksisususelamakehamilan. Konsentrasidankadarprolaktindalamdarahibumeningkat.
Tanda – tandaumum :
1)      Perubahanwarna areola menjadigelapdanpembentukanbercakkulitdisekitardandiluar areola primer ataudisebutjuga areola skunder.
2)      Spinderangioma di dada atas.
3)      Striaepayudara.

                                                                                                          

c.   Trimester       3
Pada trimester tigapadapayudarawanitaterdapatstriaekarenaadanyapereganganlapisankulit. Hal initerjadipada 50 % wanitahamil.Selama trimester ini pula sebagianwanitamengeluarkankolostrumsecaraperiodik.Mammaesemakintegangdanmembesarsebagaipersiapanuntuklaktasiakibatpengaruhsomatotropin, estrogen danprogesteron, danpada trimester inikolostrumsudahmulaikeluar.Alirandarahdidalamnyalambat&payudaramenjadibesarlagi. 

Cara merawat payudara selama hamil
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui.Hal ini karenapayudara merupakan satu-satu penghasil ASI yg merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin.
a.    Perawatan payudara pada trimester 1
Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. dilakukan dengan cara menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit.
b.    Perawatan payudara pada trimester 3
1.      Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa.
2.      Puting susu sampai areola mamae dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol atau yangg lain yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting susu lecet.
3.      Kedua puting susu dipegang lalu ditarik diputar ke arah dalam dan ke arah luar .
4.      Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali sehari.
5.      Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes.
6.      Kedua puting susu dan sekitar dibersihkan dengan handuk kering dan bersih.
7.      Pakailah BH yang tidak ketat dan bersifat menopang payudara jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara.
6.      Masa Pascapartum
Glandula mammae dapat dipandang sebagai organ pascapartum yang berfungsi penuh hanya apabila telah mampu melakukan laktasi  (menyusukan bayi ) dan dapat mempertahankan laktasi tersebut.




perubahan payudara


BAB II
TINJAUAN TEORI
A.    Pengertian Payudara
Kelenjar mammae atau payudara (buah dada) adalah perlengkapan pada organ reproduksi wanita dan mengeluarkan air susu. (pada laki-laki kelenjar ini rudimenter).
Setiap payudara terletak pada setiap sisi sternum dan meluas setinggi antara costa kedua dan keenam.Payudara terletak pada fascia superficialis dinding rongga dada di atas musculus perctoralis major dan dibuat stabil oleh ligamentum suspensorium.
Masing –masing payudara berbentuk tonjolan setengah bola dan mempunyai ekor ( cauda ) dari jaringan yang meluas ke ketiak atau axilla ( disebut cauda axillaris Spence ).
Ukuran payudara berbeda untuk setiap individu, juga bergantung pada stadium perkembangan dan umur. Tidak jarang salah satu payudara ukurannya agak lebih besar daripada payudara lain.

B.     Anatomi Payudara
Kelenjar mammae (payudara) dimiliki oleh kedua jenis kelamin.Kelenjar ini menjadi fungsional saat pubertas untuk merespons estrogen pada perempuan dan pada laki-laki biasanya tidak berkembang. Saat kehamilan, kelenjar mammae mencapai perkembangan puncaknya dan berfungsi untuk produksi susu (laktasi) setelah melahirkan bayi.
1.      Struktur
           Setiap payudara merupakan elevasi dari jaringan glandular dan adipose yang tertutup kulit pada dinding anterior dada.Payudara terletak diatas otot pektoralis mayor dan melekat pada otot tersebut melalui selapis jaringan ikat.Variasi ukuran payudara bergantung pada variasi jumlah jaringan lemak dan jaringan ikat dan bukan pada jumlah glandular aktual.
a.       Jaringan glandular terdiri dari 15 sampai 20 lobus mayor, setiap lobus dialiri duktus laktiferusnya sendiri yang membesar menjadi sinus lakteferus (ampula).
b.      Lobus-lobus dikelilingi jaringan adipose dan dipisahkan oleh ligamen suspensorium cooper (berkas jaringan ikat fibrosa).
c.       Lobus mayor bersubdivisi menjadi 20 sampai 40 lobulus, setiap lobulus kemudian bercabang menjadi duktus-duktus kecil yang berakhir di alveoli sekretori.
d.      Puting memiliki kulit berpigmen dan berkerut membentang keluar sekitar 1 cm sampai 2 cm untuk membentuk aerola.
2.      Suplai darah dan aliran cairan limfatik payudara
a.       Suplai arteri ke payudara berasal dari arteri mammaria internal, yang merupakan cabang arteri subklavia. Konstribusi tambahan berasal dari cabang arteri aksilari toraks. Darah dialirkan dari payudara melalui vena dalam dan vena supervisial yang menuju vena kava superior.
b.      Aliran limfatik dari bagian sentral kelenjar mammae, kulit, puting, dan aerola adalah melalui sisi lateral menuju aksila. Dengan demikian, limfe dari payudara mengalir melalui nodus limfe aksilar (Sloane, 2004).
Gambar 2.1. Anatomi Payudara (Farrer, 2001).


C.    Fisiologi Payudara
Payudara wanita mengalami tiga jenis perubahan yang dipengaruhi oleh hormon.Perubahan pertama dimulai dari masa hidup anak melalui masa pubertas sampai menopause.Sejak pubertas, estrogen dan progesteron menyebabkan berkembangnya duktus dan timbulnya sinus.Perubahan kedua, sesuai dengan daur haid. Beberapa hari sebelum haid, payudara akan mengalami pembesaran maksimal, tegang, dan nyeri. Oleh karena itu pemeriksaan payudara tidak mungkin dilakukan pada saat ini.Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan menyusui. Saat hamil payudara akan membesar akibat proliferasi dari epitel duktus lobul dan duktus alveolus, sehingga tumbuh duktus baru. Adanya sekresi hormon prolaktin memicu terjadinya laktasi, dimana alveolus menghasilkan ASI dan disalurkan ke sinus kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu (Sjamsuhidajat, R., dan De Jong, W., 2005).

D.      Struktur Makroskopis dan Mikroskopis dari Payudara
1.      Struktur Makroskopis

a.       Cauda axillaris adalah jaringan payudara yang meluas ke arah axilla.
b.      Areola adalah daerah lingkaran yang terdiri dari kulit longgar dan mengalami pigmentasi dan masing- masing payudara bergaris tengah kira – kira 2,5 cm. Areola berwarna merah muda pada wanita yang berkulit cerah, lebih gelap pada wanita yang berkulit cokelat, dan warna tersebut menjadi
lebih gelap pada waktu hamil. Di daerah areola ini terletak kira – kira 20 glandula sebacea.Pada kehamilan areola ini membesar dan disebut tuberculum Montgomery.
c.       Papilla Mammae terletak di pusat areola mammae setinggi iga ( costa ) ke 4. Papilla mammae merupakan suatu tonjolan dengan panjang kira- kira 6 mm, tersusun atas jaringan erektil berpigmen dan merupakan bangunan yang sangat peka.Permukaan papilla mammae berlubang – lubang berupa ostium papillare kecil – kecil yang merupakan muara ductus lactiferus.Ductus lactiferus ini dilapisi oleh epitel.
Macam-macam bentuk papilla mammae atau puting:
Bentuk- bentukputinginitidakselaluberpengaruhpada proses laktasi, karenapadadasarnyabayimenyusupadapayudaraibubukanpada puting. Padabeberapakasusdapatterjadidimana putting tidak lentur, terutamapadabentukputingterbenam, sehinggabutuh penanganankhusus.





2.      Struktur Mikroskopis
Payudara terutama tersusun atas jaringan kelenjar tetapi juga mengandung sejumlah jaringan lemak dan ditutupi oleh kulit. Jaringan kelenjar ini dibagi menjadi kira – kira 18 lobus yang dipisahkan secara sempurna satu sama lain oleh lembaran – lembaran jaringan fibrosa. Struktur dalamnya dikatakan menyerupai segmen buah anggur atau jeruk yang dibelah. Setiap lobus merupakan satu unit fungsional yang berisi dan terususn atas bangunan sebagai berikut :

a.       Alveoli yang mengandung sel –sel yang menyekresi air susu. Setiap alveolus dilapisi oleh sel – sel yang menyekresi air susu, disebut acini, yang mengekstrasi faktor – faktor dari darah yang penting untuk pembentukan air susu. Di sekeliling setiap alveolus terdapat sel – sel mioepitel yang kadang – kadang disebut sel ‘ keranjang ‘ (  basket cell  ) atau sel ‘ laba – laba ‘ ( spider cell ). Apabila sel –sel ini dirangsang oleh oksitosin akan berkontraksi sehingga mengalirkan air susu ke dalam ductus lactifer.
b.      Tubulus Lactifeadalahsaluran kecil yang berhubungan dengan alveoli.
c.       Ductus Lactifer adalah saluran sentral yang merupakan muara beberapa tubulus lactifer.
d.      Ampulla adalah bagian dari ductus lactifer yang melebar, yang merupakan tempat menyimpan air susu. Ampulla terletak di bawah areola.
e.       Lanjutan masing – masing ductus lactifer meluas dari ampulla sampai muara papilla mammae.
Ø  Vaskularisasi Suplai darah ( vaskularisasi ) ke payudara berasal dari arteria mammaria interna, arteria mammaria externa, dan arteria – arteria intercostalis superior. Drainase vena melalui pembuluh – pembuluh yang sesuai, dan akan masuk ke dalam vena mammaria interna dan vena axillaris.
Ø  Drainase Limfatik Drainase limfatik terutama ke dalam kelenjar axillaris, dan sebagian akan dialirkan ke dalam fissura portae hepar dan kelenjar mediastinum. Pembuluh limfatik dari masing – masing payudara berhubungan satu sama lain.
Ø  Persarafan Fungsi payudara terutama dikendalikan oleh aktivitas hormon, tetapi kulitnya dipersarafi oleh cabang – cabang nervus thoracalis.Juga terdapat sejumlah saraf simpatis, terutama di sekitar areola dan papilla mammae.
f.       Lamina fibrosa  adalah struktur protein yang berhubungan dengan membran dalam dari selaput inti, yang bervariasi ketebalannya dari 80 nm hingga 300 nm bergantung pada sel yang diamati.


E.       Proses dan Tahap Perkembangan Payudara
1.      Kehidupan intrauteri
Perkembangan payudara primer terjadi pada kedua jenis kelamin, dan dimulai pada kira – kira minggu ke 4 kehidupan intrauterii. Timbul rigi longitudinal dari ektoderm yang menebal pada dinding ventral fetus, yang meluas antara lengan dan tunas anggota badan atas di kedua sisi. Struktur ini disebut crista mammaria atau rigi susu. Secara normal hanya rigi pada daerah torakal saja yang berkembang, sedangkan sel – sel pada daerah lain mengalami degenerasi. Kira – kira 2 minggu kemudian terdapat intrusi ( pertumbuhan ke dalam, invaginasi ) sel – sel rigi di daerah torakal masuk ke dalam mesoderm di bawahnya. Sejumlah 20 tunas susu akan berkembang. Sampai pada akhir kehamilan tunas – tunas tersebut mengalami kanalisasi untuk membentuk sel – sel sekretorik susu primitif ( alveoli atau acini ), yaitu ductus lactifer dan sel – sel mioepitel.
Suatu daerah cekung yang disebut lekuk ( pit ) mammaria akan terbentuk saat ductus lactifer terbuka  dan sel – sel di sini akan membentuk papilla mammae. Papilla mammae kadang – kadang cekung ( depresi ) saat lahir, terutama pada bayi belum cukup umur, tetapi akan mengalami eversi apabila mesoderm di bawahnya berkembang. Kegagalan lekuk mammae untuk menonjol ke permukaan segera setelah lahir akan menyebabkan terbentuknya papilla mammae yang inversi. Areola mammae muncul sebagai poliferasi mesoderm yang terjadi sampai cukup umur.

Kadang – kadang beberapa sel crista mammae tidak mengalami degenerasi, dan akibatnya akan terbentuk payudara atau papilla mammae sepanjang garis crista mammae. Payudara tambahan ini mungkin tidak nyata sebelum terjadi kehamilan.Papilla mammae tambahan tanpa jaringan payudara di sekelilingnya dapat disalahartikan sebagai mola.
2.      Saat Lahir
Karena kerja hormon ibu yang beredar di dalam darah bayi, maka kadang-kadang jaringan payudara membesar selama beberapa hari pertama kehidupan.Keadaan demikian disebabkan oleh penarikan hormon maternal dari aliran darah bayi. Keadaan ini ( mastosis) dapat terjadi pada bayi laki – laki maupun perempuan dan disertai dengan sekresi air susu ( witcher milk ). Orang tua bayi yang mencemaskan hal ini perlu diyakinkan bahwa keadaan demikian hanya merupakan kejadian sementara, dan perlu diberikan penjelasan. Keadaan tadi tidak memerlukan pengobatan karena pembengkakannya ini akan mengecil dengan sendirinya, dan sekresi air susunya akan berhenti saat hormon ibu hilang, dan kadar hormon bayi itu sendiri telah mencapai kadar yang sesuai.
Setelah periode neonatal secara normal tidak terdapat aktivitas jaringan payudara, dan aktivitas ini baru timbul pada masa pubertas.
3.      Masa Pubertas
Dengan demikian kadar hormon pada wanita saat pubertas akan terjadi perkembangan payudara lebih lanjut, dan biasanya mendahului saat datangnya menstruasi, yaitu kira – kira 2 tahun sebelumnya. Peningkatan kadar estrogen maemacu pertumbuhan pembuluh lactifer dan papilla serta areola mammmae akan menjadi lebih nyata. Peningkatan kadar progesteron memacu proliferasi alveoli. Jumlah jaringan lemak dan fibrosa akan meningkat, dan jaringan lemak ini terutama yang menyebabkan bertambah besarnya payudara.
4.      Masa Subur
Pada separo terakhir siklus menstruasi, kebanyakan wanita, selama masa subur, akan mengeluh adanya perubahan payudara serupa dengan keluhan pada waktu hamil. Perubahan ini disebabkan oleh progesteron yang dihasilkan oleh corpus luteum, dan keluhan ini akan hilang dengan mulainya menstruai dan penurunan kadar progesteron.
5.      Kehamilan
Perubahan payudara merupakan awal kehamilan dan terjadi sebagai respons terhadap estrogen, kemudian terhadap progesteron dari corpus luteum, dan kemudian terhadap hormon – hormon dari placenta yang sedang berkembang.Rangsangan oleh estrogen kehamilan menyebabkan perkembangan papilla dan areola mammae lebih lanjut, dan pertumbuhan tubuli dan ductus lactifer.Pada wanita yang tidak hamil dan tidak menyusui, alveoli kecil dan padat berisi jaringan granulasi. Pada kehamilan, progesteron mula – mula menyebabkan proliferasi alveoli dalam persiapannya untuk menghasilkan air susu, dan kemudian diikuti pembesaran alveoli dan penggandaan lebih lanjut.
a. Trimester        1
Dalam 3 bulan pertama,daerah sekitar putting dan putting susuakan terlihat bewarna lebih gelap, karena terjadi peningkatan persediaan darah ke seluruh tubuh maka daerah sekitar payudara akan tampakbayangan pembuluh-pembuluh vena dibawah kulit payudara.
Pada trimester pertamapayudaraakanterasapenuh, perihdanlebihsensitifpadasaatusia 4 minggukehamilan. Estrogen dan progesterone adalah hormone utama yang paling berpengaruhterhadapperubahanpayudaratersebut.Peningkatan estrogen menumbuhkanjaringanlemak, saluranmamae, alveoli dan putting susu. Progesteronmemicudalampertumbuhanjaringanglanduladan alveoli lobular.
Setelahduabulanpayudaraakanmulaimembesardansirkulasipembuluhdarahmeluasdenganpembuluh vena menjadilebihterlihat di bawahkulit. Putingsusuakanmenjadilebihbesardanlebihmenonjol. Putingsusudan areola akanmenjadilebihgelapwarnanya.
Tanda – tandaumum :
1)      Peningkatan ukuran secara bilateral, seringkalidisertaikesemutantegangdannyeritekan.
2)      Ketikadiraba, nodular danlobuluskasarsemakinterabaakibathipertropialviolimamae
3)      Munculrabaskolostrum(cairankentaljernih ) dariputingsusu, seiringberjalannyawakturabas  kolostrummenjadikuningdankentalnyaberkurang.
4)      Polikelmontgomerykelenjarsebasea di areola.
5)      Pembesarandanpeningkatanelektrilitasputting.
6)      Perluasandanpeningkatanpigmentasi areola (areola primere).
7)      Vena subcutan yang melebarbiasaterjadidibawahkulitsebagaijejakvena kebiruan.
b.   Trimester    2
Pada trimester dua Estrogen danprogesteronmempengaruhipertumbuhandarisistemduktus, lobulidan alveoli dapatmeningkatkanproduksisususelamakehamilan. Konsentrasidankadarprolaktindalamdarahibumeningkat.
Tanda – tandaumum :
1)      Perubahanwarna areola menjadigelapdanpembentukanbercakkulitdisekitardandiluar areola primer ataudisebutjuga areola skunder.
2)      Spinderangioma di dada atas.
3)      Striaepayudara.

                                                                                                          

c.   Trimester       3
Pada trimester tigapadapayudarawanitaterdapatstriaekarenaadanyapereganganlapisankulit. Hal initerjadipada 50 % wanitahamil.Selama trimester ini pula sebagianwanitamengeluarkankolostrumsecaraperiodik.Mammaesemakintegangdanmembesarsebagaipersiapanuntuklaktasiakibatpengaruhsomatotropin, estrogen danprogesteron, danpada trimester inikolostrumsudahmulaikeluar.Alirandarahdidalamnyalambat&payudaramenjadibesarlagi. 

Cara merawat payudara selama hamil
Perawatan payudara sangat penting dilakukan selama hamil sampai masa menyusui.Hal ini karenapayudara merupakan satu-satu penghasil ASI yg merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus dilakukan sedini mungkin.
a.    Perawatan payudara pada trimester 1
Periksa puting susu untuk mengetahui apakah puting susu datar atau masuk ke dalam dengan cara memijat dasar puting susu secara perlahan. Puting susu yang normal akan menonjol keluar. Apabila puting susu tetap datar atau masuk kembali ke dalam payudara maka sejak hamil 3 bulan harus dilakukan perbaikan agar bisa menonjol. dilakukan dengan cara menggunakan kedua jari telunjuk atau ibu jari daerah di sekitar puting susu diurut ke arah berlawanan menuju ke dasar payudara sampai semua daerah payudara. Dilakukan sehari dua kali selama 6 menit.
b.    Perawatan payudara pada trimester 3
1.      Kedua telapak tangan dibasahi dengan minyak kelapa.
2.      Puting susu sampai areola mamae dikompres dengan minyak kelapa selama 2-3 menit. Tujuannya untuk memperlunak kotoran atau kerak yang menempel pada puting susu sehingga mudah dibersihkan. Jangan membersihkan dengan alkohol atau yangg lain yang bersifat iritasi karena dapat menyebabkan puting susu lecet.
3.      Kedua puting susu dipegang lalu ditarik diputar ke arah dalam dan ke arah luar .
4.      Pangkal payudara dipegang dengan kedua tangan lalu diurut ke arah puting susu sebanyak 30 kali sehari.
5.      Pijat kedua areola mamae hingga keluar 1-2 tetes.
6.      Kedua puting susu dan sekitar dibersihkan dengan handuk kering dan bersih.
7.      Pakailah BH yang tidak ketat dan bersifat menopang payudara jangan memakai BH yang ketat dan menekan payudara.
6.      Masa Pascapartum
Glandula mammae dapat dipandang sebagai organ pascapartum yang berfungsi penuh hanya apabila telah mampu melakukan laktasi  (menyusukan bayi ) dan dapat mempertahankan laktasi tersebut.